Skip to main content

Posts

Showing posts from 2006

Met Taon Baru

Instead of making a New Year's resolution Consider committing to a biblical solution Your promises are easily broken Empty words, though earnestly spoken But God's Word transforms the soul By His Holy Spirit making you whole As you spend time alone with Him He will change you from within -- Mary Fairchild

Happy Mother's day

Ibu, Anak, dan Cinta Inilah waktu yang tepat Seorang anak ingin mencari jati dirinya Bantulah dengan penuh ikhlas Cinta seorang anak kepada ibu Adalah hati nurani Demikian juga cinta seorang ibu kepada anak Ibu …. Biarlah anakmu mencari jati dirinya Biarlah anakmu menempuh jalan hidup sendiri Hanya doa ibu yang aku harapkan Janganlah bersedih Melihat anakmu pergi Mencari jati diri, menempuh jalan hidup sendiri Ibu …. Anakmu bangga Punya ibu sepertimu [taken from www.sarikata.com]

Burung itu...

percayalah kasih cinta tak harus memiliki walau kau dengannya namun ku yakin hatimu untukku percayalah kasih cinta tak harus memiliki walau kau coba lupakan aku tapi ku kan slalu ada untukmu (Ecoutez – Percayalah) Aku tidak pernah mengerti kenapa aku bisa menyayangimmu sedemikan rupa. Saat itu, kali pertama aku menatap dua bola matamu. Aku seakan menatap sebuah jawaban dari segala pencarianku. Saat aku melihat tingkah ucapmu, seakan aku sudah yakin dimana aku akan berlabuh. Pada saat itu, aku belum mengenal dirimu. Hanya cerita tentangmu yang sering kudengar. Ah, aku rasa itu sudah cukup untuk mengenalmu. Karena kamu begitu unik, menarik. Saat aku tahu bahwa kamu telah memiliki seseorang dalam hidupmu, aku tidak takut. Karena keyakinanku begitu besar: engkaulah pelabuhan terakhirku. Mungkinkah anjing menikahi kucing? Atau burung menikahi kura-kura? Kita adalah burung-burung berwarna putih bersih. Mungkin burung merpati. Hidupmu bebas. Begitu juga hidupku. Aku mendengar engk

Menjelang Natalan

Kapanlagi.com Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman mengatakan, Polda Metro Jaya akan mengerahkan dua pertiga personilnya atau sekitar 18 ribu untuk mengamankan hari raya Natal 2006 dan tahun baru 2007. "Dengan pengamanan itu kita berharap tidak akan ada bom yang meledak pada malam Natal atau tahun baru," kata Adang Firman di Jakarta, Jumat. (source: http://www.kapanlagi.com/h/0000148527.html) Menjelang Natalan 2006 Katanya rukun beragama. Katanya ada toleransi umat beragama. Kok gini? Kenapa sih musti ada bom? Kenapa sih polisi harus berbaris rapi, melihat kanan-kiri, dan bersiap menembak perusuh? Bukannya lebih enak kalau duduk di rumah, nonton acara televisi yang komersil atau ngopi di warung dekat rumah sambil menghisap dalam-dalam putung rokok terakhir (soalnya sudah berjanji untuk berhenti merokok pas tahun 2007) atau datang ke rumah pacar? Katanya mau rukun Katanya mau membangun Indonesia yang lebih baik Katanya cinta damai. Mana? Kok jadi gini?

Ingin..

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Aku ndak pernah bisa mengerti makna asli puisi dari Pak Sapardi Djoko Damono. Aku ingat tujuh atau delapan tahun silam, saat pertama kali aku membaca puisi ini di dalam sebuah LKS (Lembar Kerja Siswa) Bahasa Indonesia. Aku terdiam. Terdiam lama sekali. Dalam heningku, aku masih tidak mengerti. Beberapa bulan kemudian, aku harus mempertaruhkan ketidaktahuanku di depan kelas. Aku harus berpuisi, ya, kupilih puisi 'Aku Ingin'. Sampai saat ini, setiap kali aku membacanya, selalu kutemukan pesan-pesan tak terduga. Entah itu yang bersifat romantis atau misterius. Sepertinya aku masih harus belajar kata-kata apakah yang tidak sempat diucapkan kayu kepada abu, dan isyarat yang tak tersampaikan awan kepada hujan. Supaya aku lebih mahir dalam mencin

Aahh,..

Jika anda sedang bergulat melawan ketidakpuasan, tanyakan pada saya apa arti kepuasan. Tanyakan pada saya mengapa saya memilih menjadi pelayan dengan gaji duajuta sekian daripada menjadi bos bergaji enambelasjuta sekian. karena hidup saya lebih dari pada memuaskan kepuasan Tanyakan pada saya mengapa kantor ber-AC dan tampilan full make-up tidak lebih menarik dari kunjungan ke tenda-tenda pengungsi. karena hidup saya lebih dari kepuasan memuaskan. Tanyakan pada saya bagaimana cara tetap tersenyum dan bersyukur di akhir bulan, saat saldo rekening hanyalah seribulimaratustujuhpuluhlima rupiah karena hidup saya telah dipuaskan JKT051206

20 + 2

Adakah yang bisa kubanggakan dari umur yang duapuluhdua tahun ini? Adakah kendaraan roda empat yang membawaku ke nirwana, tercipta dari cucuran keringat? Adakah kalungan emas atau permata yang seakan membuatku mirip sapi yang diperah oleh kehampaan duniawi? Adakah ukuran celana bagian belangkangku menjadi lebih tebal karena tiap jengkal otot kupekerjakan dengan sempurna? Adakah aku harus kelelahan menaiki tiap tingkap istanaku, berjalan menuju puncaknya? Apabila itulah tolak ukur kebanggaanku, nampaknya aku harus direlokasikan dari bumi. Karena masih terlalu dangkal genangan cucuran keringatku dan belum banyak hasil perahan susuku. Otot pantatku pun terlalu lemah untuk menyangga beban lebih dan tungkaiku masih bergetar untuk menaiki banyak tingkap. Adakah yang bisa kubanggakan dari umur yang duapuluhdua tahun ini? Lalu samar kulihat namaku dalam buku besar sorgawi. JKT051206

SMS

Dear Bil Billy, Semalaman aku tidak bisa tidur. Aku berbaring namun tak menutup mata. Tanganku sibuk membolak-balik handphone. Aku membaca ulang SMS yang engkau kirimkan padaku akhir-akhir ini. Kau membuatku terjaga. Aneh. Aku seperti jatuh cinta pada huruf-huruf yang ada di layer handphone perakku yang sudah tua. Aku tersenyum, menangis, bahkan aku rindu pada huruf-huruf itu. Aku tidak yakin apa itu juga berarti bahwa aku merindukanmu. 00.37 Aku masih terjaga dan sibuk membalas SMS-mu. Kamu bilang, jika mungkin kamu ingin menikahiku. Aku tersenyum masam, sambil berpikir, I wish you could. Bil, aku tidak pernah paham akan cintamu. Dalam setahun terakhir ini, berapa kali kita bertemu? Yap, hanya satu kali, Bil! Itulah kali pertama dan terakhir aku melihatmu. Sisanya, hanya SMS-SMS inilah yang cukup berani mewakili perasaan kita. Aku bingung, bimbang, tidak bisa mencerna perasaanmu padaku. Apa yang kamu cari dariku, Bil? Apa yang kamu lihat dariku? Kematangan dan pengabdian.

Masalah

Tidak untuk disimpan, tetapi untuk dibagikan Tidak untuk disesali, tetapi untuk dirayakan Bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan Tidak menjauhkan, tetapi mendekatkan kita dengan Tuhan Tidak untuk dihindari tetapi dihadapi Bukan kutuk, tetapi berkat Bukan cobaan, melainkan ujian untuk mendapatkan mahkota (diambil dari buku yang lagi dibaca Kak Frida)

Kursi Tua

11-11-2006 Aku ingin duduk di sana. Menikmati tiap detik tawamu. Ingin aku duduk lama di kursi tuamu, duduk sangat lama. Ingin kupandangi satu-satu poster-poster selebriti sepak bola yang mengihiasi dinding kamarmu, yang seakan ingin menguasai dinding kamarmu, tidak mengijinkan secercah warna putih muncul di sela-selanya. Mereka lambang kejayaanmu. Di saat engkau masih rela membiarkan kulitmu terbakar teriknya matahari jam dua belas siang. Di saat engkau masih melihat wanita tidak lain adalah penjajah, yang membuat hidupmu menjadi 20 jam sehari, atau kurang. Di saat engkau mungkin tidak pernah melihat dimana aku duduk. Ingin aku berputar-putar di atas kursi tuamu, yang biasa kau pakai untuk menemanimu membunuh malam tanpaku. Malam dimana kau tekan 14 digit nomor dan menanti nada yang menyambungkan dengan separuh jiwamu, separuh nafasmu. Malam dimana engkau berharap bahwa esok adalah akhir dari empat tahun penantianmu. Ah, sayang sekali, besok pun belum bisa menggenapi hitungan

Pergi - 2nd CerPen!

“ Aku sayang kamu, ri! ” Nadanya kali ini benar-benar beda dari biasanya. Terri yang biasanya hanya tersenyum simpul dan menggoda Nando apabila mendengarkan Nando mengungkapkan cintanya, kali ini terpaksa terperanjak dari duduknya. Matanya menatap Nando penuh pertanyaan. Terri menggumam dalam hati, Nando marah. Terri memilih untuk berjalan pelan, tapi pasti, meninggalkan Nando yang menyesal, telah memarahi Terri. *** Rasa sayang Nando tanpa logika, begitu kata John. Terri setuju, tetapi ketika John memutuskan untuk mencaci-maki Nando, Terri sangat tidak setuju. Sudah puluhan bulan mereka berpacaran, dan baru saja mereka masuk ke level yang bisa dibilang cukup serius, dan kali ini, untuk pertama kalinya John membuat hubungan mereka terlihat sangat kekanak-kanakkan. “ John, sudah kubilang! Aku akan menyelesaikan semuanya sendiri, dengan caramu. Tidak perlu emosimu ikut campur. ” Terri jarang sekali marah, tapi apabila dia marah, nampak jelas kedua sungutnya, di sebelah kanan dan kiri. Mu

My first published CERPEN

Kopi Hitam Aku sudah berhenti minum kopi. Hari ini adalah hari yang ke empat puluh tiga aku tidak minum kopi. Sepertinya ini adalah suatu kemajuan. Aku menjadi sangat takut untuk meminum kopi. Mencium bau aroma pahit dan sedap biji kopi pun aku tak sanggup. Lebih baik aku lari, atau menutup pintu kamarku rapat-rapat. Aku ingat beberapa minggu silam, ketika aku mencengkram dadaku dan terduduk di kursi biru dekat meja belajarku. Aku sesak nafas. Bukan karena Galih. Aku kebanyakan minum kopi. Sebenarnya, Galih memang mempunyai sedikit peran dalam membuatku sesak nafas. Sudah cukup lama, untuk ukuran kami, kami tidak berkomunikasi. Hal itulah yang membuatku ingin berpuasa, hanya puasa tidak makan, dan yang pada akhirnya membuat aku sesak nafas. Pada saat itu, aku memang pecandu berat kopi. Aku tidak bisa disebut ‘sudah bangun pagi’ kalo belum meminum seteguk kopi pahit, officially cukup seteguk, tapi nampaknya itu jarang sekali terjadi. Biasanya aku paling sedikit meminum secangkir kopi tu

Besok,..

Nia lagi sedih, sekaligus releaved. Sedih, karena Nia besok bakal pergi ke Meulaboh lagi. Tapi releaved, karena finally Nia sudah bikin decision, yang probably good for one side and not for another side. Kali ini benar-benar short-term trip, karena Nia cuma +/- 1 bulan di Meulaboh. Nia akan finish up everything I have started dan mencoba untuk pulang ke Surabaya on December. Doain ya,.. Be home for birthday, Christmas, Stefy's examination, Stefy's birthday and old & New is very meaningful to me. Farewell, Nia!

Kata mereka

Kata Golda: " ni..ni...aku pengen ngomong k kmu satu ni..klo kmu uda ada komitmen ma stefy..ntah sekecil apapun komitmen itu..dijalanin yang serius ya...aku ga blg kmu kudu stick ma stepy.nope...aku cmn pengen blg tentang komitmen nya...supaya kmu jalanin aja..soalnya aku ngerefleksiinnya jadi sama seperti hub kita ma DIA kan..sekecil apapun komitment kita..pasti DIA juga ga mau dikecewakan. ." Kata Nietz: aku uda baca blogmu puji Tuhan nie klo uda gpp klo bukan krjaan'Nya...sapa lagi coba... ;) hehehe... sbnrnya kmrn aku sempet bngung pas kmu nanya gmn enaknya ma stefy cm aku pikir dlm sgala hal lebih baek jujur walopun awalnya susah...tp endingnya pasti baek... Setelah apa yang terjadi, Nia jadi merefleksi diri. Sudah seberapa siapkah saya melangkah ke jenjang selanjutnya? Apakah Nia masih suka lirik sana sini, berharap there could be another boy next door that could be my actual soulmate? Atau Nia sudah yakin kalau Stefy ini, so far, 'the one' yang Tuhan kasih

Lebih enak yang mana?

"Lebih enak dicintai, daripada mencintai." Aku dulu tertawa ngakak mendengar ungkapan ini dari mulut teman baikku, yang sekarang aku anggap seperti kakakku sendiri. Bagaimana mungkin dicintai itu lebih enak? Aku jadi mengingat kisah klasik Siti Nurbaya. Mbak Siti yang lemah. Mbak Siti yang wanita. Mbak Siti yang manut kata orang tua. Apa enak cuman dicintai Datuk Maringgi? Apa iya dicintai Datuk Maringgi bikin happy? Trus saya jadi teringat pepatah wong jawa kuno. “ Tresna jalaran saka kulino .” Apa iya cinta yang datang begitu saja, yang merupakan hasil dari perasaan cinta yang diberikan ke kita, membuat hari kita lebih indah? Apa iya jika kita dicintai tanpa kita mencintai orang itu bisa bikin hubungan kita bahagia? Live happily ever after? Tapi dalam kasus kehidupanku, tepatnya yang terjadi 2 hari yang lalu, perasaan dicintai ini ternyata memberikan doping tersendiri buatku. Seminggu kemarin, kembali terulang peristiwa tidak bisa tidur. Ketika mata ini terpejam, tiap deti

Nonton Glenn

Seru abieZ! Heheh,.. bukan glennya. Beberapa pembaca setia 'sisi lain' mungkin pernah dengan kalau Nia kurang suka Glenn. Tapi kenapa hayoo nonton Glenn?? Berubah alirankah?? Bukan. Kemarin ini, rencananya ngasih tiket surprise buat Si Stefy (From now on, he didn't want me to call him Bang, kesannya kayak orang2 desa, katanya!). Tapi karena malam sebelumnya kami bertengkar (stupid me!), akhirnya surprise itu lebih terkesan seperti seremoni hukuman mati. Aku ngasih amplop berisi tiket dengan hati yang deg-degan. Semalaman aku ga bisa tidur, mikirin, "Mati,.. gimana ya? dia masih mau nonton konsernya ga ya?" Dan pas si Stefy uda menerima amplop berisi tiket nonton GLENN FREDLY (gitu lhoo!!), dia diam dan tersenyum sinis. Jrep! Jrep! Hatiku hancur. Kata-kata selanjutnya adalah,.. " Buat apa ini? Sayang-sayang uang! " Dengan nada yang membuat saya ingin mengambil rencong dan menghunuskannya pada hati saya. Tes! Air mata menetes. Long story short,

sorry, peepz, can't help it :)

Cowok-cowok ganteng dalam kehidupan Nia

Ho, sudah hampir umur doea poeloeh doea nih! Jadi udah lama juga ya saya malang melintang dalam dunia melihat cowok. Wekekek,… saya inget pertama kali saya suka ma cowo ya pas SD. Hi hi hi,.. cinta monkey buangetz! Tapi bener-bener mulai gemar melihat tampang cowok tuh ya es-em-peh gitu deh! Nah, kali ini Nia mo cerita tentang naik turunnya, differensiasi dan tipe-tipe cowok yang Nia suka, mulai dari doeloe pas es-em-peh sampek sekarang, udah lulus kuliah dan lagi mencari lapangan job! (susah juga ya cari kerja!) #1 Cowo Imoetz Dahulu kalah, Nia selalu suka sama yang namanya cowo bermuka imuuut. Jadi yang lutu-lutu gitu, trus yang putih, dan kebanyakan keturunan Chinese sih yang nia suka. Nia rasa nih gara-gara pengaruh pilem-pilem kayak si Ular putih , Yoko (pendekar rajawali), To Liong To, Ksatria Baja Hitam, Ultraman ,.. Juga manga-manga jaman baheula dieh! Kayak golongannya Candy-candy ( Hu,.. saya suka banget ama Paman Terry atau Anthony ) trus komik favorit saya Ring Memory

Anak-anaknya Nie

Saya udah lama banget gak blog shopping, alias belanja-belanji ke blog temen-temen tercinta saya. Maklum, connection di Indo kan agak-agak lemot, dan akhir2 ini saya lebih ter-occupied dengan kegiatan job hunting saya. Fewh,… Akhirnya kok kemarin tuh, setelah punya ‘speedy’ yang ternyata speed-nya cukup bisa diandalkan untuk connect ke internet dan donlot2 lagu, saya kembali blog shopping! Lucu juga, baca kalo si iphien dah ada job, di kantor yang penuh cowo2 ganteng! *jadi pengen balik ke belanda, phien! Ngecengin co2 keren dan segar* trus saya datengin blog favorit saya, punya mbak modjo! Lalu saya jadi terinspirasi untuk nulis hal yang sama, soal cara didik mendidik anak, berandai-andai gimana nanti kalo mo punya anak. - Saya mo punya anak maksimal tiga, dan kalo Tuhan ngerasa itu kebanyakan, ya dua deh! Pokoknya jangan sampek satu aja, kasian anaknya. Trus untuk cowok pa cewek, saya terserah. But jujur, saya kok prefer semuanya cowok. Heheheh,.. nia kan bisa jadi paling

“Dia berselingkuh dengan laki-laki.”

Buat yang tahu hubungan saya dengan Bang Tepy, atau most of you would be more familiar with “Mr. weirdo”, saya ini sudah berhubungan selama lebih dari 5 tahun. Lama ya,.. tapi 4 taunnya tuh long distance. Sedih d!! Ketika saya balik ke Indo, for good, memang saya udah pernah denger gossip kalo bakal ada saingan saya. Hm,.. saya tenang-tenang aja, lha wong udah pacaran 5 tahun gitu lho,… malah 4 tahun pake long distance. Nah, berarti kan sudah cukup teruji, toch?! Jadi saya ngga takut kalo ada saingan yang berusaha merebut bang Tepy. Pas saya pulang, ternyata saya temukan saingan saya adalah seorang pria, cowok, makhluk adam. Ya ampoon!! Kenapa coba?!!! Kok bisaa?!! Heheheh, buat yang udah kenal Nia dengan baek dan tahu kisah cerita di atas pasti tidak kaget, malah ngakak abis-abisan. Sebenernya cowok saingan saya tuh bernama Kak Cheeze, begitu Joan, my little sista, memanggilnya. Dia nih udah kayak bagian hidup dari Bang Tepy and vice versa. Mereka udah kenal dari mereka masih seupil.

“Siapa suruh datang Jakarta?”

Buset, akhirnya saya kembali ke tanah air tercinta, Surabaya, kota Pahlawan. Badan saya kayaknya bener-bener harus di-massage abis-abisan. Mulai hari Rabu, kemacetan ibukota sudah jadi makanan rutin. Kayaknya nggak bisa kamu berdoa untuk tidak terjadi kemacetan. Saya yakin Tuhan itu ada, tapi kayaknya Tuhan udah capek ngurusin kemacetan jakarta dan ngebiarin itu terjadi. Bisa jadi Tuhan tuh mau melatih kesabaran manusia. Kali ye? Hm, bisa dibilang saya ini mengadu nasib di Jakarta. Saya lagi cari-cari kerja di Jakarta. Lho kok? Iya, saya udah ga betah nganggur. Padahal dulu janjinya mau sebulanan gitu nganggur dan ngelaukin hal-hal yang sosial (dus, bukan sok sial :P) or bantu-bantu gereja ngapaainn gitu. Tapi saya ini kok jadi bingung, mo ngapain di rumah. Jadi senewen sendiri. Akhirnya saye putuskan untuk hubungi orang-orang di jakarta yang saya kenal ataupun orang yang ngga saya kenal tapi dikenalin via-via, ah tapi saya kan bisa pura-pura sok kenal. Udah deh, mulailah saya planning

Kacau, d!

Pulang ke indo bukan suatu hal yang gampang, yang cuma tinggal isi koper, bawa koper, masuk pesawat, balik kampoeng dan live happily ever after. Neeh,.. no way lah! Saya awali berbagai macam fase, puluhan different fase yang up and down sebelum saya sampai pada stable phase sekarang ini. Dimulai dari beberapa bulan yang lalu saat saya belon yakin apa saya bakal pulang, apa tinggal di belanda tercinta. Pada saat itu saya masih tenang-tenang, karena deadline pembayaran tiket tuh msh 30 juni. Jadi pas bulan april mei gitu, ya saya cuma focus ke pembuatan skripsi. Sometimes emang contact sana sini umtuk cari-cari kemungkinan kerja di belanda as well as di Indo. Tyus, pas uda masuk awal juni, saya masuk fase selanjutnya, saya uda mulai mikir, kayaknya saya bakal pulang indo, deh! Uda mulai packing-packing, menawarkan kamar saya pada saat itu ke orang-orang yang membutuhkan, afzeggen (cancel) asuransi, keanggotaan ini itu sampai mulai kerja rodi untuk ngumpulin uang bayar tiket. Saya mikir g

First Pre-culture shock

Seperti yang saya udah cerita kemarin diblog Free Prayer saya, saya agak freaking out akhir-akhir ini melihat the fact saya mau pulang. Kemarin jumat adalah hari terakhir saya kerja di Albert Heijn. Lucu banget rasanya say goodbye to people not sure whether you will see them again. Jadi saya bilang ke beberapa orang “ Dag, je zie me misschien niet meer ” (bye, you probably don’t see me again). Trus pelukan sama beberapa orang. Ah, itulah awal perasaan kehilangan saya. Kemarin (sabtu) adalah hanging out day for penghuni diemerkade minus Golda yang lagi vacantie (liburan) ma nyokap. Hari diawali dengan having fun dan annoying karena Daniel salah makan obat. Daniel yang biasanya cool, hari ini berkicau. Heheh,..tapi fun kok! Trus kejatuhan mood saya dimulai dari pas di Volendam ada lusinan orang indonesia. Seperti yang mungkin teman-teman ketahui, saya kurang suka kalo ketemu orang indo di Belanda. Nggak semua orang indo sih, kadang saya okeh-okeh aja, tapi kadang, kalo orang